Rabu, 07 September 2011

Tugas Bahasa Indonesia


Hari Keberuntunganku
            Suatu hari saya berjalan-jalan di Jalan Baru, bersama teman-teman. Orang-orang biasa menyebutnya dengan nama JB. Ketika hari libur di pagi hari biasanya jalan raya ini sering dibuat macet oleh kerumunan orang yang berada di sana. Ketika perjalan menuju JB, melihat pemandangan yang indah serta hirupan udara yang masih terasa sejuk membuat saya semakin tertarik untuk berjalan-jalan di sana, begitu pula dengan kebanyakan orang pada umumnya.
            Sesampai di sana, saya beristirahat sejenak untuk membeli sebuah minuman dan melihat panorama alam yang begitu menyejukan mata. Setelah minumanku habis, aku pun melanjutkan berjalan-jalan di JB. Berbagai macam kebutuhan pokok tersedia di sana. Ada baju, celana, sepatu dan mainan-mainan anak. Sebenarnya aku ingin membeli salah satu dari mereka. Namun aku sadar bahwa tak banyak uang yang kubawa ketika itu. Sayang rasanya, hanya bisa melihat-lihat saja, sisa uangku tinggal Rp 5.000,00. Tidak mungkin cukup untuk membeli baju atau sepatu yang harganya dapat mencapai Rp 50.000,00.
            Setelah puas melihat-lihat, kuputuskan untuk pulang ke rumah. Teman-temanku belum mau saya ajak pulang, jadi aku pulang sendiri. Sendirian menyusuri jalan yang jauh berbeda dengan keadaan di JB, membuatku ingin untuk kembali ke sana. Suara kendaraan yang melintas dan suara garengpo di kebun seakan membuktikan betapa sunyi jalanan ini. Namun ketika hendak melewati persimpangan jalan, hal tak terduga dan tak kusangka sebelumnya terjadi. Aku melihat sehelai kertas biru seperti uang tergeletak di pinggir jalan. Aku pun lantas mengambilnya, setelah dilihat, diraba dan diterawang. Ternyata kertas itu adalah uang senilai Rp 50.000,00 dan asli.
            Akupun senang, kemudian aku kembali ke JB untuk membeli sesuatu yang dapat kubawa pulang. Sesampainya di sana saya bingung, Ingin kujajakan apakah uang ini? Awalnya saya tertarik, ingin membeli baju muslim untuk kupakai di Hari Raya nanti. Tapi sayang, tak ada baju yang cocok untukku, jadi aku pun tidak jadi membelinya. Lalu aku pergi ke toko yang menjual sepatu.  Sepatu-sepatu yang dijual sangat bagus. (Dian Pamulatsih) Ada banyak sepatu yang tersedia, ada sepatu untuk orang dewasa, sepatu olahraga, sepatu sekolah dan sepatu untuk anak-anak pun juga tak luput darinya. Di toko itu saya membeli sepasang sepatu olahraga yang harganya Rp 55.000,00.
            Tak terasa telah banyak waktu yang kuhabiskan di toko tersebut. Sehingga keramaian suara orang berjualan sudah tak terdengar lagi, hanya suara-suara kendaraan yang simpang siur melewati jalan ini. Aku pulang dengan memakai sepatu baru. Hatiku senang dan tak perlu minder lagi untuk memakai sepatu. Karena aku sudah punya yang baru, tidak dengan sepatu lamaku yang telah kusam itu. Meskipun sebenarnya aku tidak berhak untuk menggunakannya. Tetapi tidak apalah keberuntungan seperti ini,belum tentu datang untuk kedua kalinya.
            Urutan peristiwa yang terdapat dalam cerita :
  1. Berjalan-jalan di pagi hari
  2. Melihat panorama alam di JB
  3. Melihat-lihat baju,sepatu,dll
  4. Pulang sendirian di jalanan yang sunyi
  5. Menemukan uang di persimpangan jalan
  6. Kembali menuju ke JB
  7. Melihat-lihat baju muslim
  8. Membeli sepatu baru
  9. Pulang kerumah dengan hati senang, riang dan gembira


  Nama: Adnan Widodo
Kelas: X-5/01

Tidak ada komentar:

Posting Komentar