Ponsel
?
Pada saat ini ponsel
memang bukan barang langka lagi, karena hampir
semua orang mempunyai ponsel. Mulai dari orangtua, anak sekolah, bahkan sampai pemulung pun ada yang mempunyai ponsel. Bayangkan betapa mudahnya memiliki barang
tersebut. Tinggal datang ke Counter Ponsel yang
kita mau, memilih ponsel, serahkan uangnya, dan
bawa ponsel itu pulang. Tapi tinggal kita menggunakan barang tersebut dengan bijaksana, sehingga barang trersebut dapat
memberikan manfaat kepada kita. Bagi anak sekolah, penggunaan ponsel pada saat
jam pelajaran mungkin sudah biasa. Tapi itulah yang menjadi masalahnya.
Penggunaan ponsel pada saat jam
pelajaran memang tidak efisien, baik ditinjau melalui segi apapun. Selain itu, dengan kita menggunakan ponsel pada saat
jam pelajaran, itu berarti kita telah melanggar
norma kesopanan karena kita tidak mendengarkan
guru yang sedang menjelaskan. Namun pada kenyataannya, masih banyak siswa yang melanggar meskipun
pada peraturan sekolah sudah tercantum jelas bahwa
siswa dilarang menggunakan ponsel pada saat jam pelajaran.
Hal itu bisa disebabkan oleh
beberapa faktor. Baik faktor dari siswa maupun dari guru itu sendiri. Barangkali, saat siswa sedang asik
bermain ponsel, guru tidak memperhatikannya karenajugasedang
asik menjelaskan. Bisa juga, memang si siswa yang
terlalu pintar untuk mengecoh guru, sehinggameskipun sang guru sudah memasang mata dengan cermat, beliau tetap tidak bisa menemukan si
pelanggar yang sedang asik bermain ponsel pada
saat jam pelajaran.
Sebagian guru memang tidak ambil
pusing terhadap pelanggaran seperti itu. Tetapi sebagian lagi berani
bertindak tegas untuk menyikapinya. Ada yang hanya menegur agar
siswa itu jera karena malu, atau ada yang sampai
menyita ponsel itu dan berjanji tidak akan
mengembalikan sampai saat kelulusan sehingga
akan membuat siswa itu jera. Tapi tidak banyak guru yang hanya mengucapkanya saja tapi tidak sampai pada
kenyataannya, atau biasa kita sebut “Omong Kosong”. Pada
awalnya, guru berjanji akan mengembalikan pada kelulusan, tapi tidak
banyak guru yang hanya menyitanya selama
beberapa minggu atau bahkan beberapa hari setelah murid membawa nama
orangtuanya.
Tapi entah apa yang membuat siswa
tetap tidak jera meskipun ponselnya pernah disita. Setelah dikembalikan, mereka
akan mengulangi bermain ponsel pada saat jam
pelajaran lagi. Mungkin kadang siswa kurang
memperhatikan apa dampak yang akan mereka dapat karena meninggalkan guru yang
sedang mengajar dan berpaling kepada ponselnya untuk
sekedar SMS-an, Facebook-an, Twitter-an, dll. Mereka bisa saja tertinggal karena tidak mengerti apa yang
baru saja dijelaskan oleh bapak/ibu guru. Atau
tanpa sadar mereka juga dapat mengganggu teman yang sedang ingin konsentrasi untuk
belajar.
Sebenarnya, dibalik dampak negatif yang diberikan, ponsel juga
memberikan dampak positif. Dengan ponsel, siswa
dapat dengan mudah berkomunikasi dengan orangtuanya. Siswa juga
dapat menggunakan Browser untuk sekedar mencari tugas, atau istilah kerennya
adalah Googling. Dengan ponsel juga,
siswa dapat bertukar informasi dengan temannya.
Tapi jika dampak positif tersebut disalahgunakan, maka
di mata orang lain, ponsel hanya dapat
memeberikan dampak negatif bagi anak sekolah. Yang jelas, tinggal bagaimana
kita menggunakan barang tersebut dengan
bijaksana agar dapat memberi manfaat untuk kita.
Ayu
Fina Karimatus Sofiah (X-5/03)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar