Rabu, 01 Februari 2012


Pemberlakuan Sistem Poin

Pelanggaran tata tertib yang dilakukan oleh siswa sudah wajar di setiap sekolah. Mulai dari pelanggaran kecil hingga pelanggaran yang besar, bahkan sampai tingkat dikeluarkan dari sekolah. Banyak sekolah yang memberikan sanksi langsung, maupun tidak langsung, baik keras, maupun tidak keras. Sistem tata tertib sering diberikan dan dirubah, ada sanksi langsung dan ada sanksi poin. Sistem poin inilah yang sebagian besar telah digunakan di sekolah-sekolah, seperti SMAN 1 Salatiga, SMAN 3 Salatiga, dan SMA negeri lainnya, meskipun masih ada siswa yang berani melanggar sistem poin tersebut.
Pemberlakuan sistem poin pada pelanggaran tata tertib di sekolah sudah tidak begitu dipermasalahkan oleh siswa. Meski begitu, masih ada siswa yang takut akan sistem poin tersebut. Pemberlakuan sistem poin bisa membuat siswa tertib dengan adanya penambahan tingkat ketegasan.
Kebanyakan siswa tidak mengindahkan sistem tersebut. Sebagai contoh, ada siswa yang terlambat masuk sekolah dan sudah mendapat poin, tetapi dikemudian hari siswa tersebut terlambat masuk sekolah lagi. Siswa yang kedapatan melanggar tata tertib seperti rambbut panjang bagi laki-laki, sepatu yang didominasi warna putih, itu saja tekadang hanya diperingatkan oleh guru yang melihat.
Akan tetapi, jika guru yang sangat tegas mendapati siswa yang melanggar tata tertib tersebut, pasti sudah mendapat poin. Tampak adanya perbedaan antara siswa yang takut akan sistem tersebut dengan siswa yang menganggap sistem tersebut biasa saja. Sebagai bukti, siswa yang takut pasti mulai dari sepatu, kaos kaki, pakaian, penampilan, dan perilaku mengikuti tata tertib.
Pemberlakuan sistem poin tersebut bertujuan untuk meningkatkan ketertiban siswa dengan poin maksimal 150 poin. Dalam hal ini, guru tidak perlu melakukan sanksi secara langsung kepada siswa. Siswa yang melanggar tata tertib, sedikit demi sedikit sudah mengumpulkan poin pelanggaran pada kartu pelanggaran yang diberikan sekolah.
Dengan demikian, pemberlakuan sistem poin kepada siswa telah berlangsung efektif, seperti sekolah-sekolah yang mempunyai siswa tertib dengan peraturan, walaupun masih ada siswa yang melanggar. Siswa yang mentaati peraturan yang sudah ditetapkan, pasti akan terhindah dari poin tersebut.





Oleh : Gigih Setyawan (X5/11)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar