Sabtu, 28 Januari 2012

Ponsel itu Pengganggu?

Ponsel , barang yang sudah tidak lagi menjadi barang tersier, namun telah menjadi barang primer yang seakan – akan setara dengan nasi. Banyak remaja kita yang berkata : “ Kami lebih baik mati daripada hidup tanpa handphone “ makin menegaskan bahwa ponsel sudah menjadi kebutuhan hidup. Tua-muda, bawah, menengah dan juga kalangan atas sangat dekat dengan ponsel. Produsen ponsel pun juga mengambil kesempatan ini untuk terus mengeluarkan model-model terbaru dengan fitur – fitur yang semakin bervariasi. Namun, efektifkah penggunaannya?

Ponsel telah menjadi komputer kecil yang kegunaannya sangat membantu apalagi bagi para pelajar. Menurut survei, ponsel yang kini telah didukung oleh internet service tak dapat disangkal bahwa telah membantu mereka dalam mencari bahan pelajaran. Seperti di SMA N 1 Salatiga, ponsel juga menjadi barang yang mendukung proses belajar mengajar akan tetapi benarkah ponsel sepenuhnya dipergunakan untuk pembelajaran dan tanpa mengakses situs yang ‘kurang bermanfaat’? Itu yang perlu dipertanyakan.

Sebenarnya, fungsi dari baik buruknya ponsel tersebut tergantung personal masing – masing karena ponsel merupakan suatu barang pribadi. Sehingga apabila dalam pembelajaran ponsel ini dirasa mengganggu yang sesungguhnya terjadi adalah siswa itu sendiri yang tidak bisa menempatkan diri karena jika dilogika ponsel hanyalah benda mati yang menuruti `perintah tuannya. Lalu, apa yang harus dipersalahkan dari sebuah ponsel?

Jika ada peraturan yang melarang untuk ponsel diaktifkan pada saat pembelajaran itu sama saja pemberlakuan sistem dilihat dari satu pihak. Ponsel tidak selamanya buruk karena tak dapat dipungkiri bahwa ponsel sangat membantu dalam kehidupan kita sehari – hari.Efektif tidaknya suatu ponsel bagi pemiliknya bukan menjadi urusan kita, yang bisa kita lakukan hanya memperingatkan dan jika tidak diperhatikan bukan menjadi tanggungan kita.

Pengaktifan ponsel saat pelajaran pun seharusnya tidak menjadi masalah karena kita tidak tahu kabar atau masalah apa yang akan terjadi, sehingga bisa saja ponsel sangat membantu untuk menyelesaikan suatu masalah. Akan tetapi, yang harus dipertimbangkan adalah bagaimana ponsel ini bisa berguna dengan maksimal tanpa mengganggu proses belajar mengajar. Namun, kembali lagi kepada prinsip masing- masing personal bahwa kita tidak dapat memaksakan kehendak. Sekeras apapun kita berusaha, jika tidak ada kemauan dari diri sendiri, maka apapun yang kita lakukan akan percuma.

Woro Dyasti P

X-5/ 29

Tidak ada komentar:

Posting Komentar