Sabtu, 21 Januari 2012

Paragraf Argumentasi

Tema : Pemberlakuan sistem poin pada pelanggaran tata tertib siswa di sekolah.

PENEGAKAN KEDISIPLINAN MELALUI SISTEM POIN
Akhir-akhir ini, kedisiplinan di kalangan para pelajar mulai luntur khususnya kedisiplinan dalam menaati tata tertib sekolah. Fenomena ini sering dijumpai di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA). Misalnya saja, banyak terjadi tawuran antar sekolah yang memakan korban jiwa. Selain itu, banyak juga siswa yang mengenakan seragam sekolah yang tidak sesuai aturan. Namun, kasus di atas  jarang sekali saya jumpai di SMA Negeri 1 Salatiga. Mungkin karena cara penegakan kedisiplinan yang dianut oleh SMA Negeri 1 Salatiga yaitu dengan sistem poin membuat siswa enggan untuk melakukan tindakan yang tidak sesuai aturan siswa pada umumnya.
Diberlakukannya sistem poin ini, dikarenakan sekolah tidak lagi memberlakukan sanksi fisik bagi pelanggar aturan. Namun, hukuman dalam bentuk sistem poin bagi pelanggarnya. Misalnya saja, di SMA Negeri 1 Salatiga, sanksi poin dapat bervariasi, untuk poin terendah yakni terlambat datang kesekolah mendapat poin 3, sedangkan yang terberat hingga dikeluarkan dari sekolah dengan bobot poin 150 , seperti pemakai narkoba, perkelahiaan, pencabulan dan hamil.
                Tujuan diberlakukannya sistem poin ini adalah membantu guru mengetahui perilaku siswa di kelas, mengetahui jumlah pelanggaran yang dilakukan siswa, orang tua lebih bisa mengetahui
bagaimana perilaku anaknya di sekolah, menjadikan siswa lebih patuh pada
tata tertib yang ada, dan menjadikan siswa berdisiplin tinggi.
Cara kerja dari sistem poin yaitu setiap pelanggaran yang dilakukan siswa akan diberi poin, apabila masih melanggar maka poin yang telah didapatkan tadi akan dilipatkan. Misalnya saja, ada siswa yang terlambat masuk sekolah, maka siswa tesebut diberi poin 3 (tiga), jika hari berikutnya masih terlambat, maka poinnya dilipatkan menjadi 9 (Sembilan). Batas maksimal poin yang diberikan kepada siswa adalah 150, apabila poin yang didapat siswa melebihi 150, maka siswa akan dikeluarkan.
                 Hasil pelaksanaan tata tertib sistem poin dalam peningkatan disiplin siswa di SMA Negeri 1 Salatiga dapat dilihat dari jumlah penurunan angka pelanggaran dari tahun ke tahun semakin menurun. Dari uraian di atas, dapat saya simpulkan bahwa penerapan sistem poin di SMA Negeri 1 Salatiga dapat meminimalisir angka pelanggaran dan meningkatkan kedisiplinan siswa, karena sistem ini memiliki tingkat sanksi dan kedisiplinan yang tinggi, apabila poin yang siswa peroleh melebihi batas kuota yang sekolah batasi, maka siswa tersebut akan dikembalikan kepada orang tua siswa yang bersangkutan.

Oleh : Hepta septiani / 12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar